Langsung ke konten utama

Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan : Sinkronik, Diakronik, Kronologi, Ruang, dan Waktu

Dalam sejarah terdapat beberapa konsep dasar berpikir yaitu Sinkronik, Diakronik, Kronologi, Ruang, dan Waktu. Sinkronik yaitu memahami peristiwa secara melebar dalam ruang dan menyempit dalam waktu, dengan melihat berbagai aspek dari suatu peritiwa seperti keadaan sosial budaya dan keadaan ekonomi masyarakat setempat ketika peristiwa tersebut terjadi. Sinkronik biasanya digunakan oleh ilmu sosial lain seperti Geografi, Sosiologi, Ekonomi, dll. Sinkronik berfungsi sebagai informasi pelengkap. Diakronik memiliki pengertian yang saling berlawanan dengan Sinkronik. Diakronik berarti memahami suatu peritiwa secara menyempit dalam ruang namun memanjang dalam waktu, seperti melihat peritiwa apa saja yang telah terjadi sebelum peristiwa tersebut. Konsep diakronik melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Kronologi yaitu mengurutkan peristiwa sejarh berdasarkan urutan waktu. Ruang dan waktu adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah karena sejarah terjadi dalam ruang dan waktu tertentu. 

Kali ini saya akan membahas peristiwa yang sangat penting bagi Negara Republik Indonesia, yaitu Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan. Proklamasi Kemerdekaan adalah suatu peristiwa yang menandai bahwa Indonesia sudah terebbas dari penjajah dan mulainya kehidupan sebagai bangsa yang merdeka.

A. Sinkronik
  • Pada saat Proklamasi Kemerdekaan kondisi ekonomi Indonesia tidaklah baik karena masih dalam jajahan
  • Kekuatan militer Indonesia saat itu pun masih tertinggal jauh dengan para penjajah
  • Terjadinya Vacuum Of Power yang mempermudah terciptanya kemerdekaan

 B. Diakronik
Dengan pengertian diakronik diatas, diakronik dapat diartikan suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau muncul secara tiba-tiba. Suatu peristiwa sejarah pun memengaruhi sejarah yang akan datang.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pun demikian, ada peristiwa sejarah yang memengaruhi terjadinya proklamasi kemerdekaan. Kali ini saya akan memulai dari Peristiwa Menyerahnya Jepang Kepada Sekutu. Karena jika sayamenuliskan dari awal sejak kedatangan Belanda ke Indonesia maka akan banyak sekali peristiwa yang harus dituliskan.

Pada 6 Agustus dan 9 Agustus, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Pada 9 Agustus, Uni Soviet melancarkan penyerbuan mendadak ke koloni Jepang di Manchuria (Manchukuo) yang melanggar Pakta Netralitas Soviet–Jepang. Karena itulah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Orang pertama yang mendengar berita tersebut adalah Sutan Syahrir, ketika dia mendengar kabar ini ia langsung mendatangi Bung Karno dan Bung Hatta dan mendesak mereka untuk memploklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun, keduanya menolak mengumumkan karena mereka belum bermusyawarah dengan anggota PPKI lainnya.

Tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda segera melakukan pertemuan di Lembaga Bakteriologi di Jalan Pengangsaan Timur, Jakarta. Pertemuan itu memutuskan bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, Bung Karno dan Bung Hatta sebagai tokoh bangsa diharapkan ikut menyatakan proklamasi. Namun, Sukarno tetap menolak dan ingin bermusyawarah dengan anggota PPKI lainnya.

Akhirnya, para pemuda mengadakan pertemuan di Asrama Baperpi di Jalan Cikini 71, Jakarta. Pertemuan itu memutuskan untuk mengamankan Sukarno dan Hatta ke luar kota agar jauh dari pengaruh Jepang. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1945 golongan muda membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok dengan tujuan untuk mengamankan keduanya dari intervensi pihak luar. Daerah Rengasdengklok dipilih karena menurut perhitungan militer, tempat tersebut jauh dari jalan raya Jakarta-Cirebon. Di samping itu, mereka dengan mudah dapat mengawasi tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok dari arah Bandung maupun Jakarta.

Soekarno-Hatta berada di Rengasdengklok selama satu hari penuh. Usaha dan rencana para pemuda untuk menekan kedua pemimpin bangsa Indonesia itu agar cepat-cepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan tentara Jepang tidak dapat dilaksanakan. Dalam Peristiwa Rengasdengklok tersebut tampaknya kedua pemimpin itu mempunyai wibawa yang besar sehingga para pemuda merasa segan untuk mendekatinya, apalagi melakukan penekanan. Namun, melalui pembicaraan antara Shodanco Singgih dengan Soekarno, menyatakan bahwa Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah kembali ke Jakarta.

Peristiwa Rengasdengklok

Berdasarkan pernyataan Soekarno itu, pada tengah hari Shodanco Singgih kembali ke Jakarta untuk menyampaikan berita proklamasi kemerdekaan yang akan disampaikan oleh Soekarno kepada kawan-kawannya dan para pemimpin pemuda. Sementara itu, di Jakarta sedang terjadi perundingan antara Achmad Subardjo (mewakili golongan tua) dengan Wikana (mewakili golongan muda). Dari perundingan itu tercapai kata sepakat, bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta. Di samping itu, Laksamana Tadashi Maeda mengizinkan rumah kediamannya dijadikan sebagai tempat perundingan dan bahkan ia bersedia menjamin keselamatan para pemimpin bangsa Indonesia itu.

Berdasarkan kesepakatan antara golongan pemuda dengan Laksamana Tadashi Maeda itu, Jusuf Kunto bersedia mengantarkan Achmad Subardjo dan sekretaris pribadinya pergi menjemput Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Sebelum berangkat ke Rengasdengklok, Achmad Subardjo memberikan jaminan dengan taruhan nyawanya bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan itu, komandan kompi Peta Cudanco Subeno bersedia melepas Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta beserta rombongan untuk kembali ke Jakarta. Rombongan tersebut tiba di Jakarta pada pukul 17.30 WIB.

Lalu mereka pergi berunding di rumah Laksamana Maeda (sekarang Jalan Imam Bonjol No. 1) – Sekarang menjadi perpustakaan nasional – Alasan pergi berunding ke rumah Laksamana Maeda yaitu supaya tidak dicurigai dan karena sudah terpepet waktu.Di rumah Laksamana Maeda mereka berunding dengan anggota PPKI dan tokoh tokoh pergerakan serta para pemuda. Sebelum melakukan perundingan, Soekarno dan Muh Hatta pergi menemui pimpinan tentara Jepang, Nishimura.
Dan Nishimura berkata tidak bertanggung jawab dan menyerahkan kemerdekaan Indonesia pada Soekarno dan Muh Hatta. Dengan mengetahui hal itu, mereka mengadakan pertemuan. 
Soekarno, Moh Hatta, dan Ahmad Subarjo kemudian masuk di sebuah ruangan, yaitu ruang makan keluarga Maeda. Di tempat itulah proklamasi di rumuskan. Ir Soekarno, Moh Hatta, dan Ahmad Soebarjo merumuskan teks proklamasi di saksikan Sukarni, Sayuti Melik, dan B.M Diah (seorang jurnalistik). Soekarno menulis sendiri konsep teks proklamasi tersebut, Ahmad Subarjo memberikan pemikirannya pada kalimat pertama teks proklamasi; Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Diambil dari rumusan dokuritsu junbi chosakai. 

Lalu Moh Hatta dan Soekarno memberikan pemikirannya pada kalimat kedua; Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselengarakan dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja. Menurut Moh Hatta bagian pemindahan kekuasaan merupakan bagian yang paling penting, karena kalimat awal pembukaan proklamasi hanya mencerminkan kemauan bangsa saja. Lalu Moh Hatta jugalah, menyempurnakan teks proklamasi. Konsep proklamasi ini di bawa ke ruang besar tempat para hadirin menunggu. Lalu Sukarni memberikan usul, yaitu perubahan wakil wakil bangsa Indonesia menjadi ,atas nama bangsa Indonesia, Soekarno – Hatta. Juga kata tempoh menjadi tempo. Lalu penulisan tanggal menjadi 17 boelan 8 tahun ’05. Selanjutnya teks proklamasi ini di ketik oleh Sayuti Melik dengan segala usulan usulan yang telah di sepakati hadirin. 


Keesokan harinya yaitu tanggal 17 Agustus 1945 dibacakanlah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di rumah Soekarno tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta. Bendera yang dijahit oleh Fatmawati dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Sahoed. Kemudian berita ini disebarkan melalui radio dan selebaran. Akhirnya Indonesia pun menjadi negara yang merdeka.


Hasil gambar untuk gambar pembacaan teks proklamasi 
C. Kronologi
  • Tanggal 6 Agustus 194
Terjadi bom atom di kota Hirosima. Bom Atom di kota Hirosima dinamakan Little Boy.
  • Tanggal 7 Agustus 1945
Pemerintah Jepang kemudian membentuk Panita Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai. PPKI dibentuk dengan tujuan mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Peresmian PPKI dilakukan di Dalat Vietnam oleh Jenderal Terauchi. Tiga tokoh Indonesia dipanggil ke Dalat yaitu Soekarno, Hatta dan Radjiman Wediodiningrat.
  • Tanggal 9 Agustus 1945
Amerika Serikat kembali menjatuhkan bom atom yang kedua. Kota tempat dijatuhkannya bom adalah Nagasaki. Kalau kemudian Jepang masih belum menyerah, maka Amerika mengancam akan menjatuhkan bom atom yang ketiga di Tokyo. Jatuhnya bom di Hirosima dan Nagasaki membuat Jepang terpukul hingga akhirnya memutuskan akan menyerah kepada Sekutu.
  • Tanggal 12 Agustus 1945
Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus
  • Tanggal 14 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu kata lainnya Jepang harus menerapkan status quo. Status tersebut mengharuskan kepada pihak Jepang agar tidak ada perubahan di Indonesia. Pasca menyerahnya Jepang kepada Sekutu inilah terjadi yang namnya Vacum of Power, kekosongan kekuasaan yang maksudnya Indonesia tidak ada yang menguasai, Jepang sudah mengalah kepada Sekutu sedangkan Sekutu sendiri belum datang ke Indonesia.
  • Tanggal 15 Agustus 1945
Para pemuda yang sudah mendengar berita kekalahan Jepang dari radio gelap miliknya Sutan Syahrir kemudian melakukan rapat di Gedung Bakteriologi. Hasil dari rapat tersebut kemudian mengutus Wikana dan Darwis untuk ke rumah Soekarno dan memaksa Seokarno untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi misi tersebut gagal, sehingga kemudian para pemuda sepakat untuk mengamankan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang dengan cari membawa tokoh tersebut keluar Jakarta.
  • Tanggal 16 Agustus 1945
Terjadi peristiwa Rengasdengklok yaitu Soekarno dan Hatta diamankan oleh para pemuda dari pengaruh Jepang. Tempat yang dipilih adalah Rengasdengklok. Pemilihan Rengasdengklok dikarenakan letaknya yang strategis, sudah dikuasai oleh PETA dan rakyat Rengasdengklok anti dengan Jepang. Atas jaminan Ahmad Soebarjo kemudian Soekarno dan Hatta dikembalikan lagi ke Jakarta
  • Tanggal 17 Agustus 1945
Pagi dini hari tanggal 17 Agustus 1945, tiga tokoh merumuskan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Tiga tokoh tersebut adalah Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebarjo. Setelah selesai menyusun teks kemudian Soekarno membacakan di depan para pemuda yang saat itu hadir. Dengan berbagai perubahan kemudian teks diketik oleh Sayuti Melik.
 D. Ruang
Proklamsi Kemerdekaan Indonesia terjadi di kediaman Soekarno tepatnya di Jalan Pegangsaan Timu no. 56 Jakarta.
E. Waktu
Waktu terjadinya Proklamasi Kemerdakaan Indonesia tepatnya hari Jum'at, 17 Agustus 1945 atau 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang.





Referensi :
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA

Agama pertama yang masuk ke Indonesia bukanlah Agama Islam melainkan Agama Hindu-Buddha. Namun, Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan saat ini Agama Islam menjadi agama dengan penganut terbanyak di Indonesia. Pada kesempatan kali ini memberikan beberapa teori mengenai bagaimana masuknya Agama Islam ke Indonesia. Berikut adalah beberapa teori : Teori Gujarat Teori Gujarat adalah teori yang menyatakan bahwa Islam masuk di Indonesia berasal dari Gujarat, India. Teori ini dicetuskan oleh sejarawan Belanda, Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel. Menurut teori ini Islam masuk ke Indonesia pada awal abad ke 13 Masehi melalui para pedagang Gujarat yang datang. Beberapa bukti pendukung teori ini adalah batu nisan Sultan Samudera Pasai yaitu Sultan Malik Al-Shaleh yang tertulis 1297 dan bercorak khas Islam Gujarat. selain itu adapula catatan Marcopolo dan adanya warna tasawuf pada aliran Islam yang berkembang di Indonesia. selain bukti adapula kelemahannya, kelemahannya ditunjukan...
HISTORIOGRAFI Seorang lelaki dewasa pada foto tersebut adalah ayahku. Dia lahir di Padang, 18 April 1972. Dia berasal dari suku Minang. Dia bernama H. Nasfiendry ST, MM,. Dia mendapat gelar sarjananya di Universitas Pasundan dan gelar pasca sarjananya di Institut Teknologi Bandung. Dan yang perempuan disebelahnya adalah ibuku. Dia lahir di Garut, 20 Agustus 1973. Dia berasal dari suku Sunda. Dia bernama Hj. Dewiyani Agustina ST, MM,. Sama seperti ayahku dia juga mendapat gelar sarjana di Universitas Pasundan dan pasca sarjana di Institut Teknologi Bandung. Pada saat di Unpas mereka adalah adik dan kaka kelas, sedangkan saat di ITB mereka adalah teman satu kelas. Mereka menikah pada tahun 1998 dan memiliki 3 anak, yaitu kakak perempuanku, kembaranku, dan diriku. Kami bertiga masih duduk dibangku sekolah tingkat SMA/MA. Kaka perempuanku satu sekolah dengan kembaranku. Mereka bersekolah di SMAN 1 Garut sedangkan aku, aku bersekolah di MAN Insan Cendekia. Foto diatas...